Kamis, 07 November 2013

Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani adalah kesanggupan untuk melakukan kerja atau aktivitas, mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan (Mukholid, 2007). Nenggala (2007) mendefinisikan kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari dengan giat, tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Dengan cadangan energi yang tersisa, ia mampu menikmati waktu luang dan menghadapi hal-hal darurat yang tidak terduga sebelumnya.
Kebugaran jasmani diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (health related fitness) dan kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan gerak (skill related (fitness). Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan meliputi daya tahan jantung paru, daya tahan otot, kekuatan otot, kelentukan, dan komposisi tubuh. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan gerak meliputi kecepatan, kecepatan reaksi, daya tolak, kelincahan, keseimbangan, ketepatan, dan koordinasi. Dua diantaranya yaitu kecepatan dan kelincahan (Nenggala, 2007).
Komponen kebugaran seringkali disebutkan dalam dua bagian, satu berhubugan dengan kesehatan dan yang lain berhubungan dengan keterampilan atlet. Kebugaran berhubngan dengan keterampilan seringkali dubutuhkan untuk meraih sukses dalam olahraga seperti tenis, sepakbola, bola voli, golf, dan basket. Akan tetapi, banyak hal ahli merasa bahwa komponen tersebut memiliki sedikit hubungan yang kuat terhadap kesehatan dan pencegahan penyakit (Nierman, 1998 dalam Ruhayati dan Fatmah, 2011).
Kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan digambarkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan kekuatan dan berhubungan dengan rendahnya risiko terhadap penyakit degeneratif. Daya tahan kardiorespiratori, kebugaran musculoskeletal (kekuatan daya tahan otot, fleksibilitas), dan komposisi tubuh yang optimal diukur sebagai komponen kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan. Kebugaran yang berhubungan dengan tampilan di sisi lain memiliki nilai lebih yaitu ketangkasan, keseimbangan, koordinasi, kecepatan, kekuatan, dan daya ledak serta memiliki sedikit hubungan terhadap terhadap kesehatan dan pencegahan penyakit (Nierman, 1998 dalam Ruhayati dan Fatmah, 2011).
Setiap komponen dari kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan dapat diukur secara terpisah dengan latihan spesifik yang sudah dirancang untuk dikembangkan sesuai dengan jenis olahraganya masing-masing. Bagian yang terpenting disini adalah kebugaran total yang disamakan dengan perkembangan dari setiap komponen mayor melalui program latihan yang terangkai dengan baik. Beberapa indivdu berlatih keras untuk mengembangkan kekuatan dan daya tahan otot namun sedikit dalam latihan aerobik untuk sistem kardiorespiratorinya. Beberapa pelari terkemuka memiliki kebugaran jantung dan paru yang baik namun rendah dalam kekuatan tubuh bagian atas (Nierman, 1998 dalam Ruhayati dan Fatmah, 2011).
Individu yang mengunakan aktivitas fisik regular untuk meningkatkan daya tahan kardiorespiratori, kebugaran musculoskeletal dan tingkat lemak tubuh yang optimal dapat memperbaiki tingkat energi dasar mereka dan menempatkan mereka pada risiko yang rendah terhadap penyakit jantung, kanker, diabetes, osteoporosis, dan penyakit kronis lainnya (Nierman, 1998 dalam Ruhayati dan Fatmah, 2011).
Individu yang bugar fisiknya dapat mengerjakan pekerjaan sehari-hari (misalnya, membawa bahan makanan, menaiki tangga, berkebun) dengan sedikit kelelahan dan menyisakan energi untuk latihan di waktu luang (Nierman, 1998 dalam Ruhayati dan Fatmah, 2011). Sebagaimana yang dirangkum oleh Dr. Harrison Clarke dalam Ruhayati dan Fatmah (2011), seseorang yang dicatatkan namanya dalam hal kebugaran di era 1960, “kebugaran fisik adalah kemampuan untuk bertahan dari tekanan, dan untuk bertahan dalam kondisi yang sulit dimana seseorang yang tidak fit mungkin saja tidak dapat bertahan”.

Daftar Pustaka:
Fatmah dan Yati Ruhayati.2011.  Gizi Kebugaran dan Olahraga. Bandung: Lubuk Agung
Mukholid, Agus. 2007.Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMA Kelas X. Jakarta: Yusdhistira



Tidak ada komentar: